Pagi itu cahaya mentari semakin menegaskan apa yang terlihat bias selama ini.
Kulihat warna putih dirambutnya makin bertambah, dan kerut diwajahnya semakin jelas terlihat..
Menjelang malam tak bisa lama- lama kita bersama, bercerita dan saling menemani. Karena kulihat ia begitu lelah.. Kurasakan hembusan napas kelelahan saat ia tertidur..
Apa yang kufikirkan selama ini..??
Kenapa kaki ini sulit sekali untuk berlari? Padahal mungkin waktu yang dimilikinya tak banyak lagi.
Terlahir memang bukan sebagai anak pertama, tapi sudah 4 tahun kini beban itu nyata dipundakku. mau tidak mau harus disadari bahwa kelak aku menjadi tulang punggung keluarga. Menggantikannya menjaga kedua adikku. Mencoba menghilangkan sifat egois dan kekanak- kanakan. Sudah siapkah aku??
Maaf dan terimakasih untuk semuanya,
Sangat maaf blum bisa memberikan yang terbaik untuk kalian: mamah, bapa, winda "emak" and gilang "kakek"
My family are always in my mind, and my heart.
No comments:
Post a Comment