Only in the
remembrance of Allah can the heart find peace (Qs. 13:28)
Kenapa? Karena
terkadang hidup ini sangat bergantung terhadap manusia, entah itu kepada teman,
saudara, sahabat atau orang tua. Padahal manusia adalah tempatnya salah dan
sering membuat kecewa.
Mungkin ditinggal
teman itu biasa, dan masih ada dalam batas toleransi yang bisa diterima,
Ditinggal sahabat??
Yah.. Sedikit menyesakan hati..
Atau ditinggal
saudara? Hmm.. mungkin.. Setingkat lebih menyesakan daripada yang diatas..
Lalu bagaimana jika
yang meninggalkan kita itu adalah orang tua? Can you imagine, and how..
your
feel?
Gelisah, resah,
sedih, dll
Itulah bahayanya
jika bergatung kepada selain Allah,
Mengutip sebuah
pernyataan Dr. Taufiq Ar Raqb (sebuah tausyiah yang saya dapat via whatsap
beberapa minggu yang lalu). .
"Termasuk
tarbiyah Allah terhadapmu,
Terkadang Allah
mengujimu dengan gangguan dan sesuatu yang menyakitkan dari orang yang
disekitarmu sampai hatimu tidaklah bergantung kepada siapa pun. Tidak kepada
ibu, bapak, saudara, dan teman. Akan tetapi hatimu bergantung kepada-Nya
saja"
Apakah Allah begitu
cemburunya jika kita terlalu bergantung atau terlalalu sayang pada makhlukNya?
Sama seperti nabi ibrahim yang begitu sayangnya akan Ismail kemudian dia diuji
oleh Allah untuk mengorbankan anaknya.
Apakah ujian yang kita terima dari orang
terdekat adalah cara Allah menujukkan rasa Sayang-Nya? Disaat Dia membuat orang-orang disekitar kita
menjauh dan membuat kita merasa kesepian, kemudian Dia menunjukkan bahwa Akulah
(Allah) yang akan ada selalu ada untukmu.
Lantas terbesit
bagaimana jika aku berpura-pura saja?!
disaat aku begitu sangat menyayangi seseorang, aku ingin
"berpura-pura" menunjukkan bahwa aku biasa-biasa saja menyayanginya.
Karena aku tahu jika aku berlebihan, pasti Allah akan cemburu dan mungkin akan
memisahkan orang itu dari ku.
Jika kau terbesit
melakukan hal itu, lupakanlah!! Tentu saja kita tidak bisa berpura-pura
menyembunyikan sesuatu apapun dan Allah. Apa yang tersembunyi di lubuk hati
yang paling dalam tentu Allah akan tahu.
Lalu apa yang harus
kita lakukan??
Aku tidak begitu paham, dan aku pun masih dalam
tahap belajar. Tapi yang bisa kita lakukan sekarang adalah meluruskan niat
dalam setiap tindakan, dan tidak berlebihan atas susuatu. Semua akan pergi,
tentu saja dan itu adalah hal yang pasti. Teman, sahabat, saudara, orang tua,
kita akan berpisah satu- sama lain, mungkin kita akan dipisahkan oleh jarak,
atau mungkin akan dipisahkan oleh kesibukan, atau bahkan oleh kematian..Tapi
doa yang tulus akan dapat melewati semua itu. Peluklah orang-orang yang kita
sayangi dengan mendoakannya. Kemudian yakini bahwa semua ini hanya titipan,
bukankah kita lahir kedunia tanpa membawa apa- apa, tanpa mengenal siapun.
Jika kita masih
merasa sedih dengan perpisahan, maka silahkan cek kembali dimulai dari niat
kita untuk apa? Mari luruskan niat dan sering-seringlah mengingat Allah.
Karena..
Only in the
remembrance of Allah can the heart find peace (Qs. 13:28)
dan semua akan kembali panya-Nya
No comments:
Post a Comment