Monday 11 May 2015



Studi Kasus: Menurut anda siapa yang berhak menjad first author pada karya ilmiah yang ditulis (Berdasarkan penelitian S2 anda)
Key statements:
1. Apa itu pendidikan formal dan apa tujuannya
2. Kenapa ketika kita akan menyelesaikan pendidikan formal S1/S2 harus melakukan penelitian
3. Apa peran pembimbing dalam penelitian tersebut. Kaitkan peran pembimbing apakah pembimbing boleh memberikan topic penelitian? Atau tugasnya membantu atau melaksanakan penelitian?

Jawaban:

Pendidikan Formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan di sekolah yang di peroleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada generasi muda dalam mendidik warga Negara. Adapun tingkatan pandidikan formal yang ada Di Indonesia yaitu: Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), Perguruan tinggi (Wikipedia. 2014)

Pendidikan formal atau lebih dikenal dengan sistem persekolahan, mempunyai peranan yang amat menentukan perkembangan potensi manusia secara maksimal, sehingga manusia itu memiliki ketajaman response terhadap lingkungannya, ketrampilan, intelektual, sehat dan berkehidupan yang baik, koperatif, mempunyai motivasi yang tinggi untuk berprestasi, mampu berkompetisi, toleran, dapat menghargai pendapat orang lain, dan mampu mencapai kebahagiaan hidup. Peranan persekolahan dalam pembentukan kepribadian manusia ini belum dapat digantikan oleh sistem yang lain, meskipun pada tahun delapanpuluhan pernah ada pemikiran bahwa sekolah tidak lagi diperlukan masyarakat (deschoolling society). (Soedjipto, 2005)

Tujuan Pembuatan Karya Ilmiah
Pembuatan Karya ilmiah (Skripsi/ thesis) merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan suatu gelar dalam pendidikan formal.  Pembuatan Karya ilmiah bertujuan agar
mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Subekti: Wikipedia 2015). Karya ilmiah itu berbicara tentang "pembuktian apakah ada kesesuaian antara fakta/fenomena dengan teori yang diajarkan". Benarkah persoalan (masalah) yang terjadi itu dapat diselesaikan melalui teori.

Karya ilmiah dibuat untuk menguji kemampuan mahasiswa yang telah mengambil sesuai sks yang ditentukan dan diaplikasikan dalam penelitian, serta belajar mengkaji fenomena baru yang berkaitan dengan beberapa mata kuliah yang telah diambil dan sesuai keahlian bidang yang diambil.
Dalam penyusunan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari bimbingan dosen pembimbing. Peranan dosen pembimbing skripsi secara garis besarnya:
(1) Sebagai organisator,
(2) sebagai fasilitator,
(3) sebagai innovator,
(4) sebagai teladan,
(5) sebagai evaluator,
(6) sebagai pemandu,
(7) sebagai motivator,
Peranan pembimbing karya ilmiah mahasiswa tersebut harus dimanifestasikan dalam proses penulisan karya oleh mahasiswa, mulai dari penyusunan proposal, penelitian lapangan, penyajian dan pembahasan serta pelaporan hasil penelitian, hingga ketika mahasiswa sidang ujian dan perbaikan akhir setelah ujian (Zulkifli, 2012)

Publikasi karya ilmiah
Pada dasarnya publikasi hasil penelitian di jurnal bertujuan registrasi, sertifikasi, dan rekognisi.
-          Registrasi maksudnya adalah agar rekan  mengetahui siapa yang pertama memberikan kontribusi atau melakukan penelitian tentang topik tertentu. Registrasi ini juga bermakna bahwa penelitian yang dipublikasikan adalah benar penelitian original, yang pada saat yang sama merupakan syarat bagi penelitian tingkat doktoral. Pemeriksaan atas keoriginalan artikel pada jurnal yang berkualitas baik dilakukan oleh rekan yang aktif melakukan penelitian pada topik yang sama.
-          Sertifikasi artinya publikasi yang dikeluarkan oleh seorang peneliti akan memberikan label kualitas penelitian-penelitian yang dilakukan (seorang yang banyak mempublikasikan karyanya di jurnal yang kualitasnya baik biasanya karena kualitas penelitiannya yang baik juga).
-          Rekognisi artinya publikasi seseorang akan menjadi catatan permanen baginya. Bila karyanya itu bermanfaat dan digunakan sebagai rujukan berbagai penelitian lanjutan, maka publikasi tersebut akan selalu disitasi (SPS ITB, 2008)

Karya ilmiah yang hendak dipublikasikan tentunya melibatkan banyak peran dari berbagai pihak. Sesuai dengan kontribusinya dalam peneltian tersebut maka pihak-pihak tertentu berhak diikut sertakan pencantuman namanya sebgai penulis (author) dalam karya ilmiah. Dalam International Commitee of Medical Jurnal Editor (ICMJE) disebutkan yang berhak dicantumkan menjadi penulis yaitu termasuk kedalam kriteria berikut ini:

1. Kontribusi besar untuk konsepsi atau desain pekerjaan; atau akuisisi, analisis, atau interpretasi data untuk pekerjaan;
2. Penyusunan pekerjaan atau merevisi secara kritis untuk konten intelektual penting;
3. Persetujuan akhir dari versi yang akan diterbitkan;
4. Perjanjian untuk bertanggung jawab untuk semua aspek pekerjaan dalam memastikan bahwa pertanyaan yang berhubungan dengan akurasi atau integritas setiap bagian dari pekerjaan yang tepat diselidiki dan diselesaikan

Tidak ada aturan baku mengenai urutan yang menjadi penulis dalam sebuah karya, yang berlaku dalam hal ini adalah kebiasaan di laboratorium atau kelompok penelitian tersebut. Namun yang pasti, semuanya haruslah transparan dan disepakati oleh semua pihak yang terlibat. Penulis pertama yang dicantumkan dalam karya ilmiah kelompok sains biasanya adalah pelaku yang memberikan kontribusi substansial pada penelitian dan penulisan artikel yang dipublikasikan. Umumnya kontribusi tersebut dalam konsep, desain, pelaksanaan, atau interpretasi hasil penelitian serta penuangannya dalam artikel. Terkadang sangat sukar untuk dikuantifikasi, walaupun ada beberapa pihak yang mencoba mengkuantifikasinya. Dalam artikel Havard mengenai Authorship guidline disebutkan bahwa tidak mungkin untuk menafsirkan dari urutan penulisan kontribusi masing-masing penulis individu. Komite promosi, lembaga pemberian, pembaca, dan lain-lain yang berusaha untuk memahami bagaimana individu penulis telah memberikan kontribusi untuk pekerjaan tidak harus membaca dalam rangka penulisan makna mereka sendiri, yang mungkin tidak dimiliki oleh penulis sendiri.
  1. Para penulis harus memutuskan urutan kepenulisan bersama-sama.
  2. Penulis harus menentukan dalam naskah mereka deskripsi kontribusi dari masing-masing penulis dan bagaimana mereka telah ditugaskan urutan di mana mereka terdaftar sehingga pembaca dapat menafsirkan peran mereka dengan benar.
  3. Penulis utama harus menyiapkan ringkas, deskripsi tertulis tentang bagaimana urutan kepenulisan diputuskan.

Jika merujuk ke pedoman British Sosiological Assosiation disebutkan pula cara menentukan  urutan penulis yaitu sebagai berikut:

1) Orang yang telah membuat kontribusi besar untuk karya ilmiah dan / atau mengambil memimpin dalam menulis berhak menjadi penulis pertama

2) Keputusan tentang siapa yang harus menjadi penulis, urutan penulis dan orang-orang yang termasuk dalam pengakuan biasanya harus dibuat oleh penulis pertama dalam konsultasi dengan penulis lain.
3) Mereka yang telah membuat kontribusi besar untuk analisis atau menulis (yaitu lebih dari mengomentari secara rinci pada draft berturut) berhak untuk mengikuti penulis pertama segera; di mana ada perbedaan yang jelas dalam ukuran kontribusi tersebut, ini harus tercermin dalam urutan penulis ini.
4) Semua orang lain yang memenuhi kriteria untuk penulis harus melengkapi daftar dalam urutan abjad dari nama keluarga mereka.
5) Jika semua penulis merasa bahwa mereka telah memberikan kontribusi sama untuk karya ilmiah, ini dapat ditunjukkan dalam catatan kaki.bahwa mahasiswa bisa menjadi penulis utama.

Mahasiswa harus menjadi penulis pertama pada setiap artikel multi-menulis berdasarkan tesis atau disertasi mereka. "Siswa harus menyadari hak-hak mereka ... untuk mempublikasikan makalah independen pengawas mereka. Dimana siswa bekerja sebagai bagian dari tim proyek yang lebih besar, atau di mana pengawas gabungan / publikasi mahasiswa yang diusulkan, pertanyaan dari hak kekayaan intelektual harus dipertimbangkan "(BSA pedoman 1996). anggota lebih senior (dosen pembimbing) didorong untuk memberikan rekan kesempatan lebih junior (mahasiswa) untuk menjadi penulis pertama saat yang tepat.
Dengan demikian dapat dambil kesimpulan bahwa mahasiswa seharusnya memang  menjadi penulis utama dalam sebuah karya ilmiah, mengingat kontribusi mahasiswa sangat besar. Namun terkadang mahasiswa sering merasa memiliki perasaan menjadi “junior” dalam sebuah karya ilmiah hal tersebut membuat mahasiswa merasa tidak pantas menjadi penulis pertama. Oleh karena itu untuk menghilangkan perasaan tersebut maka dorongan dari dosen pembmbing sangat penting dan juga mahasiswa juga sebaiknya  benar- benar memperhatikan peranan dosen pembimbing yang hanya terbatas sebagai: (1) Sebagai organisator,  sebagai fasilitator, sebagai innovator, sebagai teladan, sebagai evaluator, sebagai pemandu, sebagai motivator,



Referensi
-           British Association sosiologis (1996) pedoman BSA untuk penelitian pascasarjana di bidang sosiologi.
-           Harvard Medical Scholl. Authorship Gudelines. http://hms.harvard.edu/about-hms/integrity-academic-medicine/hms-policy/faculty-policies-integrity-science/authorship-guidelines
-           Soedjipto. 2005. Konsep Pendidikan Formal dengan Muatan Budaya Multikultural. Jurnal Pendidikan Penabur. 4 (4): 53-58
-           SPS ITB. 2008. http://www.sps.itb.ac.id/ind/publikasi-jurnal/
-           Zulkifli. 2012. Persepsi Mahasiswa Tentang Peranan Dosen Pembimbing Dalam Pembuatan Tugas Akhir (Skripsi) Mahasiswa Pada Program Studi Administrasi Pendidikan Fkip Universitas Riau Pekanbaru. Educhild. Vol.01 No.1: 50-58
-           Wikipedia. 2014 http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_formal
-           Wikipedia. 2015. http://id.wikipedia.org/wiki/Skripsi

No comments:

Post a Comment