Dari mana kamu berasal? Tentu saja kamu berasal dari Alloh lewat kedua orang tuamu..! Mana mungkin kamu terlahir dari batu! Kamu bukan sunggokong! Ok, mari kita lebih perjelas lagi! Dari suku mana kamu berasal? (jelaskan pertanyaannya) dan pasti jawabannya: Sunda? Batak? Jawa? Atau suku wakatobi? Dari manapun itu kita tetap satu negara, negara Indonesia!?
Apapun sukumu, banggalah kamu..atas daerahmu. "Saat ini" Aku juga bangga jadi orang sunda. Iya saat ini , Tapi dulu aku pernah merasa gak mengakui bahwa aku orang sunda.
Ada yang tahu kenapa??
Kenapa hal itu bisa terjadi?? Let's me tell the story..
Indikasinya penyakit itu timbul waktu di SD (baru gejala), makin menjadi hingga SMP dan berlanjut hingga SMA, alhamdulillahnya pas di kampus aku tersadar dari kebodohannku selama ini.
Benci dengan sunda! Terutama dengan bahasanya! Cuma orang tua yang ngomongnya lemes. Klo temen sebaya pasti ngomongnya pada kasar! Bahkan preman- preman dipasar, tukang ojek hingga supir angkot ngomongnya lebih kasar lagi. Hingga menimbulkan suatu traumatis
"Aku gak suka ngomong sunda!" kataku kepada seorang teman waktu SMA.
Tika: kenapa??
Aku: " bahasa sunda tuh kasar! Dan walaupun seseorang berbicara padaku dalam bahasa sunda yang bisa dibilang tidak terlalu kasar, tapi aku sakit hati..! Aku merasa dimaki! Padahal mereka sama sekali tidak sedang memarahiku.
Sehingga aku lebih senang bicara dalam bahasa indonesia, terlihat lebih santun, elegant, dan lebih beradab (hehe.. Seolah sunda itu sangat purba).
Dirumah juga aku ngomong pakai bahasa indonesia- sunda. Tapi kepada adik- adikku aku selalu menekankan untuk memakai bahasa indonesia. Aku tak menyadari bahwa tindakanku mungkin akan membuat sunda menjadi punah (lebay). Maksudku jika semua orang sunda berpikiran seperti aku maka mungkin saja suku sunda bisa punah. Aku, adikku, beserta para mojang- jajaka yang lainnya adalah generasi penerus, yang seharusnya bisa melestarikan budaya sunda.
Sindrom itu masih menjadi penyakit, kala SMP memang tidak terlalu parah soalnya teman- teman masih banyak yang bicara sunda dan disekolah juga ada pelajaran bahasa sunda plus kesenian (tari daerah) jadi setidaknya aku tidak terlalu lupa.
Namun penyakit itu menjadi kian parah terutama saat SMA. Semakin sedikit yang bicara dengan bahasa sunda. Dan yang lebih parahnya di SMA gak ada pelajaran bahasa sunda.. Jadinya aku semakin amnesia sama bahasa sunda.. Hehe =p
Hingga akhirnya kutemukan obatnya di perkuliahan, dimana aku merasa sedikit lebih "dewasa" dalam menanggapi gejala sosial sehingga aku terbangun dari tidur panjang (read:kebodohan yang tidak disadari). Bermula saat dua orang mahasiswa temanku yang asal sumatra saling berbicara satu sama lain dengan menggunakan bahasa mereka..dan Jujurnya merasa iri seolah dunia milik mereka berdua..
Aslinya aku yang berada diantara mereka merasa roaming dan cengo, aku mendengar tapi tak mengerti (sama kayak orang budek bedanya mereka tak mendengar) tapi kami sama- sama tak mengerti kata yang terucap
Kejadian kemudian berlanjut, saat tergabung sama anak- anak caldera. Disana klo aku ngeliat senior- senior yang orang sunda asli saat ngomong sunda apalagi walaupun ngomongnya kadang kasar, tapi terasa mereka sangat akrab satu sama lain.
Aku jadi kangen ngomong sunda..
Hingga suatu waktu aku mengikuti kegiatan jambore nasional pecinta alam seluruh indonesia. Di acara itu dari sabang sampai merauke ada perwakilannya. Ternyata bahasa sunda tuh terkenal juga ya..! Waktu perkenalan saat mereka begitu tahu aku berasal dari bandung beberapa dari mereka ada yang langsung bertanya
"kumaha damang?" (lucu aja.. Mereka ngucapinnya pake berbagai logat sumatra, jawa dll)
Dan lebih lucunya juga mereka hapal apa jawabannya
"pangestu damang" atau "sae"
Dan selama disana aku dipanggil "teteh" atau "eneng". Terutama sebutan eneng aku kangen banget.. Temen- temen jarang yang manggil kayak gitu. Yang sering manggil kayak gitu tuh paling orang tua yang aku gak kenal (supir angkot, si mamang yang jualan, ibu di kantin geologi).. Dan yang paling sering manggil aku neng itu paling guru TK itu juga bertahun- tahun lamanya
Bahasa Sunda mungkin bahasa yang cukup terkenal di Indonesia lho! coba saja kau sebutkan "apa kabar" dalam bahasa suku bajo. Tuh kan pasti banyak yang gak tahu. itu berarti bahasa sunda emang terkenal setidaknya jika dibandingkan dengan bahasa suku dhani, asmat, atau suku pedalaman lainnya.
Sepulang dari sana aku semakin kangen pake bahasa sunda lagi..
Kejadian demi kejadian berakumulasi. Dan sekarang aku pun mulai menggunakan bahasa sunda lagi..
Bahkan dengan temen dekat SMA pun aku pake bahasa sunda. Tapi yah gitu weh.. Masih campur aduk, sedikit kasar (tapi wajar soalnya masih ke seumuran). Klo sama orang tua yang sundanya lemes banget aku rada gak berani cz takut salah- salah ngomong.
Seneng klo ketemu orang yang ngomong pake bahasa sunda. Asa kita teh udah kenal lama.. ^^
Oia trus ada juga yang gak kusuka dari sunda. Yaitu tarian jaipongnya.. Menurutku sedikit erotis. Terus terang aku Jadi gak suka ngeliatnya. Tapi setelah dikaji ulang dan direnungkan (tidak terlalu mendalam juga sih), ternyata itu mah tergantung presepsi aja. Tergantung dimana, siapa, kapan dan tujuan dari tari itu. Buktinya klo liat tari itu di acara pentas seni budaya.. It's fine- fine aja..
Jadi terharu inget kejadian pas di acara pameran baby kids expo (di graha manggala siliwangi) bulan kemarin, ada perlombaan lomba jaipong anak. Anak yang ikut lomba bisa diperkirakan masih pada SD, lucu banget anak- anak itu. Si kecil-kecil cabe rawit. Sempet aneh juga dari sekian banyak jenis dance; break dance, cherleader, trus kenapa dia memilih tari jaipong??over all Keren juga.. Klo dibandingin aku yang gak bisa ngapa- ngapain
Akhir kata dari tulisan ini: Banggalah terhadap asal daerahmu.. Sama seperti aku yang bangga jadi orang sunda .. ^^
Sayang aku posting tulisan ini lewat hp. Jadi gak bisa upload foto princess mulan lagi tari jaipong..
*emang ada ^^a
No comments:
Post a Comment