Pasa
tulisan kali ini saya akan memposting hasil analisis dari tugas etika profesi
mengenai etika dan moral. Tugasnya berawal dari keharusan untuk melalukan
survey dengan mengajukan 3 pertanyaan, yang dimana pertanyaan tersebut sangat
simple untuk ditanyakan tapi sulit untuk dijawab..
Koresponden
survei berjumlah 24 orang yang terdiri dari 12 perempuan dan 12 laki-laki
dimana kesemuanya merupakan teman dari saya sendiri yang berusia antara 24-28
tahun. Berikut hasil data yang diperoleh beserta analisisnya
Dari
hasil menunjukan 17 orang yang terdiri dari 8 perempuan dan 9 laki-laki
memberikan penilaian bahwa seks dengan meminta bayaran lebih buruk. jumlah
tersebut lebih besar dibanding dengan yang memilih seks tanpa bayaran yaitu 6
orang yang terdiri dari 4 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Adapun yang
memilih abstain yaitu 1 orang.
Terdapat
berbagai alasan yang melatar belakangi mengapa seks dengan bayaran adalah lebih
buruk ada yang berpendapat bahwa seks dengan bayaran memiliki banyak dampak
negative. Misalnya seks dengan bayaran berarti pelaku berprofesi sebagai
pekerja seks komersial dimana ia menggantungkan hidupnya dengan cara yang tidak
halal. Dan ada juga yang menilai dari segi penghargaan pada seseorang, dimana
seharusnya setiap orang menghargai baik terhadap dirinya sendiri dan maupun
terhadap orang lain dengan memberikan harga pada seseorang justru ia menilai
seseorang itu tidak ada harganya karena pada sesungguhnya manusia itu tidak
bisa dinilai dengan uang.
Dilain
pihak responden lain yang menyatakan bahwa seks dengan tanpa bayaran adalah
memiliki nilai yang lebih rendah. Hal tersebut di nilai dari latar belakang si
pelaku mungkin saja melakukan seks just for fun. Perilaku tersebut dinilai
bertentangan dengan etika hukum dan agama. Perilaku tersebut mirip seperti
hewan yang bebas berganti pasangan dengan siapun juga.
Dan
satu responden yang menyatakan abstain ia menyatakan teguh pada pendiriannya
bahwa seks dibayar maupun tidak keduanya tetap sama-sama buruk.
So? Menuruk saya Baik terpaksa maupun just for
fun seks tanpa adanya ikatan pernikahan tetap sama-sama buruk .. n_n
Next
question..
2.
Perselingkungan itu adalah perasaan atau fisik?
Pertanyaan
kedua mengenai perselingkuhan, dari data terlihat bahwa terdapat 18 orang dari
24 orang menyatakan bahwa selingkuh itu adalah mengenai perasaan. Yang unik
dari data kedua ini ternyata pemilih antara perempuan dan laki-laki jumlahnya
sama yaitu 9 orang perempuan dan 9 orang laki-laki sepakat bahwa selingkuh itu
adalah perasaan.
Tapi
jika dilihat satu-satu karakter dari latar belakang responden memang agak sulit
untuk dilakukan analisis. Maka dari itu saya akan mengambil latar belakang yang
sama-sama dimiliki oleh semua responden. Ke 24 responden ternyata memiliki
status belum menikah. Prinsip dari seseorang yang belum dan akan memulai suatu
hubungan yang serius adalah dasarnya dari hati, hati yang dimaksud adalah
perasaan. Jadi jika ada perselingkuhan maka dasarnya kembali lagi pada
perasaanya
Mari
kita lanjut ke pertanyaan terakhir..
3.
Misalkan jika suatu kondisi orang tua kamu sakit (koma), dan saat itu hidupnya hanya
bergantung pada alat-alat bantu (life support). Jika alat-alat itu di lepas,
maka orang tua kamu meninggal. Apa yang akan kamu lakukakan? Apakah akan tetap
membiarkan seperti itu atau mencabut alat bantu itu?
Untuk
pertanyaan ketiga mengenai kondisi orang tua bisa jadi merupakan pertanyaan
yang menguji seberapa besar bakti kita terhadap orang tua. Dan survey
membuktikan sebanyak 15 orang dari 9 responden memilihi untuk tidak mencabut
alat life support.
Tapi
jika dilihat secara gender pria lebih merupakan responden yang terbanyak
memilih agar mempertahankan alat life support tersebut. Mungkin karena secara
psikologis sifat perempuan pada dasarnya lebih pasrah dan lebih tidak tegaan
jika melihat ada orang yang menderita.
Sekian
dari hasil analis yang saya lakukan, terimakasih atas partisipasi teman-teman
yang bersedia menjawab pertanyaan ini..
No comments:
Post a Comment