Wednesday 8 April 2015

Cheating or Marketing strategy?


Pernah kah kita merasa tertarik oleh sebuah iklan yang mewarkan sebuah produk dengan menawarkan berbagai keuntungan yang terbayang oleh kita bahwa produk tersebut memang lebih unggul dibanding produk lain? Namun setalah kita membeli produk tersebut ternyata apa yang dapat tidak seperti apa yang dibayangkan. Apakah hal tersebut termasuk kedalam cheating atau Marketing strategy? Jikalau itu memang strategi marketing berarti hal itu adalah hal yang sah-sah saja kan yah? Atau apakah kita ternyata telah tertipu tanpa disadari?
Jika belum terbayang mari kita ambil 2 contoh kasus



1. Kemasan Produk Mie Instant


Tidak Hanya kemasan Produk Mie Instan saja, produk instant yang lain pun demikian seperti agar-agar, kue, eskrim dan lain sebagainya. Saat kita membeli produk mie Instant pasti kita membayangkan rasa dari mie ketika melihat tapilan dari produk mie instant tersebut. Tampilan yang ada pada kemasan mie terkesan menampilkan gambaran mie komplit dan dengan mempergunakan ukuran mangkok/piring yang membuat mie terkesan memiliki porsi yang besar. Tapi apa yang didapat saat kita yang memasak mie tersebut? Mungkin teman-teman bisa jawab sendiri..
Sebaiknya: gambar mie pada kemasan adalah gambar mie yang sebenarnya ketika mie tersebut memang benar-benar disajikan dengan igridient yang didapat dari produk mie tersebut





2. Pemberian Diskon promo dari minimarket
Saat kita membeli produk dari minimarket tidak jarang kita mendapatkan brosure tentang produk-produk promo. Hal itu memang sah-sah saja, tapi yang jadi persamasalahnnya jika kita secara seksama memperhatikan diskon promo tersebut ada ketidakjelasan. Saya pernah mendapatkan brosure dari minimarket X disana tertera produk yang promo yang mendapatkan diskon. Diskon tersebut diantaranya beberapa potongan harga yang bervariasi. Ada yang mendapat potongan dengan nominal Rp. 1500, Rp 2.000 dan lain sebagainya. Tapi yang anehnya harga asli dari produk tersebut tidak dicantumkan dalam brosure, sehingga kita tidak bisa memperkirakan berapa harga yang kita dapat setelah mendapat potongan tersebut. Bisa sajalan kan harga aslinya memang mahal, sehingga ketika kita mendapat potongan tetap saja harga yang kita dapat adalah harga asli
Sebaiknya: brosure tersebut mencatumkan informasi secara lengkap

Setelah mengamati 2 contoh kasus tersebut pastinya sudah agak terbayang kan? Atau kini sudah sering juga mengalami hal-hal yang demikian?

So? It is cheating atau marketing strategy? 

No comments:

Post a Comment